Mathematic is my live, my energy

Mathematic is my live, my energy
Mathematic is my live, my energy

Hai.. Selamat datang

25/03/22

PEMBAHASAN SOAL PTS

 Nama Guru      : Tri Nuri Hartini, S.Si, M.Pd

Mata Pelajaran: Matematika

Kelas                  : X IPA 1-5/ X IPS 1-2

Materi                : PEMBAHASAN SOAL PTS

 

Kode KD

 

3.6 Menjelaskan operasi komposisi pada fungsi dan operasi invers pada fungsi invers  serta sifat-sifatnya serta menentukan 

      eksistensinya.

4.6 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi komposisi dan operasi invers suatu fungsi 

3.7 Menjelaskan rasio trigonometri (sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan, dan cotangen) pada segitiga siku-siku

4.7 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan  rasio trigonometri (sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan, dan cotangen) pada segitiga siku-siku

 


Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu menganalisis dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan fungsi komposisi dan 

invers.

 

Siswa mampu menjelaskan dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan Perbandingan 

Trigonometri.

 

 بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

 

Assalamu'alaikum Wr. Wb....

 

Kembali lagi kita berjumpa dalam pembelajaran matematika.

Sebelum memulai pembelajaran silahkan berdo'a terlebih dahulu dan semoga semuanya sudah melaksanakan sholat dhuha...

 

 

  1. Diketahui f(x) = 2x2 – 2 dan g(x) = ½ x + 2, maka f o g (x) adalah ...
    1. x2 + 1
    2. ½ x2 + 6
    3. ½ x2 + 2x + 6
    4. ½ x2 + 4x + 6
    5. ½ x2 + 8x + 6

 

  1. Jika f(x) = x2 + 4 dan g(y) = , maka (g o f)(t) ádalah …
    1.  
  2. Jika f(x) = x2 + 1 dan g(x) = , maka (f o g)(x) = ....
    1. x – 1
    2. x2 – 1
    3. (x - 1)2
    4. x

 

  1. Diketahui f(x + 1) = x2 + 1 dan g(x) = 2x + 4, nilai dari (g o f)(2) = ....
    1. 4
    2. 8
    3. 16
    4. 24
    5. 32

 

  1. Dalam pembuatan sepatu terdapat tahap pewarnaan dan pemotongan. Tahap pewarnaan dirumuskan sebagai f(x) = 3x – 4, sedangkan tahap pemotongan dirumuskan sebagai g(x) = 2x + m. Kedua tahap tersebut mempunyai hubungan yang dapat dinyatakan sebagai f o g = g o f. Nilai m yang memenuhi adalah ...
    1. 2
    2. 1
    3. 0
    4. -1
    5. -2

 

  1. Dalam pembuatan batu bata, tedapat tahap pengolahan dan pembakaran. Tahap pengolahan dirumuskan sebagai g(x) = 3 + 2x, sedangkan tahap pembakaran dirumuskan sebagai f(x). Keseluruhan tahap pembuatan batu bata dinyatakan sebagai fungsi (fog)(x)= x + 4. Proses pembakaran dirumuskan sebagai ...
    1. f(x) = ¼ (x + 5)
    2. f(x) = ½ (x + 5)
    3. f(x) = x + 5
    4. f(x) = 2(x + 5)
    5. f(x) = 4(x + 5)

 

  1. Diketahui f(x) = x + 1 dan (f o g)(x) = 3x2 + 5, maka g(x) = ....
    1. 3x + 4
    2. 3x + 3
    3. 3x2 + 4
    4. 3(x2 + 1)
    5. 3(x2 + 3)

 

  1. Proses pembuatan pulp menjadi kertas dinyatakan sebagai rumus fungsi . Jika proses pembuatan kertas menjadi pulp merupakan invers fungsi f(x), maka rumus fungsinya adalah f-1(x) = ...

 

  1. Diketahui f(x) = 3x + 2 dan (g o f)(x) = 6x + 4. Nilai dari g-1(-4)
    1. 4
    2. 2
    3. 1
    4. -2
    5. -4

 

  1. Diketahui f(x) = , invers fungsi f adalah ....
    1.  

 

  1. Diketahui f(x) =  dan g(x) = 3x + 1, maka (g o f)-1(x) = ....
    1.  

 

  1.  Diketahui suatu proses pembuatan es batu dinyatakan dalam fungsi komposisi (f o g)(x) dengan f-1(x) =  dan g(x) = 2x – 1. Rumus fungsi untuk proses pencairan es batu adalah ....
    1.  

 

  1. Jika f(x) =  dan g(x) = x + 2, maka (g o f)-1(x) = ....
    1.  

 

  1. Sebuah tangga sepanjang 4 m disandarkan pada tembok. Sudut yang terbentuk oleh tangga dan tanah adalah 30o. Jarak kaki tangga dari tembok adalah ....
    1. 2 m
    2. 2 m
    3. 4 m
    4. 4 m
    5. 5 m

 

  1. Budi mengamati puncak pemancar radio dengan sudut elevasi 45° di suatu titik A. Budi berjalan sejauh 12 m mendekati pemancar radio sampai di titik B. Dari titik B, Budi mengamati puncak pemancar dengan sudut elevasi 60°. Jika tinggi Budi 1,7 m, maka tinggi pemancar radio adalah ....
    1. (7,7 + 6) m
    2. (8 + 6) m
    3. (8,7 + 6) m
    4. (9 + 6) m
    5. (9,7 + 6) m

 

  1. Diketahui tinggi sebatang pohon lebih dari 3m. Jika dari jarak 8 m puncak pohon tersebut terlihat dengan sudut elevasi 30o dari permukaan tanah, maka tinggi pohon tersebut adalah ....
    1. 8/3 m
    2. 8/3  m
    3. 4 m
    4. 4/3  m
    5. 4/3 m

 

 

  1. Hasil dari cos 225º sin 120º - sin 60o cos 315º adalah ….
    1. -2
    2.  
    3. 0
    4. 2

 

  1. Diketahui sebuah segitiga ABC siku siku di B. Jika salah satu sudutnya adalah 30º, Nilai cosinus sudut yang lain adalah ….
    1. 1 ½
    2. 1
    3. 2/3
    4. ½
    5. 1/3

 

  1. JIka diketahui x = 135º, maka ….
    1. sin x = cos x
    2. sin x + cos x = 0
    3. sin x + cos x = ½
    4. sin x – c0s x = 1
    5. sin x < 2 cox x

 

  1. Diketahui segitiga ABC dengan panjang sisi AB = 3 cm, AC = 4 cm, dan besar CAB = 60º. Jika CD adalah tinggi ΔABC, maka panjang CD = ....
    1. 2 
    2. 1
    3. ½

 

  1. Diketahu sin α = a, sudut α tumpul. Tan α = ….
    1.  

 

  1.  Nilai sin 1.470 adalah ....
    1. -
    2. – ½
    3. ½
    4.  ½

 

  1. Nilai dari
    1. -
    2. – ¼
    3. ½
    4. ½
    5.  

 

  1. Penyelesaian persamaan 2 cos x +  = 0, untuk 0o £ x £ 360o adalah ....
    1. 30o, 150o
    2. 60o, 120o
    3. 120o, 240o
    4. 150o, 210o
    5. 210o, 330o

 

  1. sin 150º + cos 225º - ½ tan (-45o) = ….
    1.  

 

Matematika sebagai Raja dan sekaligus Pelayan

Ada pendapat terkenal yang memandang matematika sebagai pelayan dan sekaligus raja dari ilmu-ilmu lain. Sebagai pelayan, matematika adalah ilmu dasar yang mendasari dan melayani berbagai ilmu pengetahuan lain. Sejak masa sebelum masehi, misalnya jaman Mesir kuno, cabang tertua dan termudah dari matematika (aritmetika) sudah digunakan untuk membuat piramida, digunakan untuk menentukan waktu turun hujan, dsb.

Sebagai raja, perkembangan matematika tak tergantung pada ilmu-ilmu lain. Banyak cabang matematika yang dulu biasa disebut matematika murni, dikembangkan oleh beberapa matematikawan yang mencintai dan belajar matematika hanya sebagai hoby tanpa memperdulikan fungsi dan manfaatnya untuk ilmu-ilmu lain. Dengan perkembangan teknologi, banyak cabang-cabang matematika murni yang ternyata kemudian hari bisa diterapkan dalam berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir.

MATEMATIKAWAN

Maria Gaetana Agnesi

Maria Gaetana Agnesi (1718-1799) adalah anak tertua dari 21 bersaudara, ia dilahirkan dalam keluarga Italia kaya dan terpelajar dan mempunyai ayah seorang matematikawan. Ia menguasai bahasa latin, bahasa Yunani, bahasa-bahasa Yahudi dan beberapa bahasa lainnya dalam usia 9 tahun. Pada usia 20 tahun ia memulai sebuah karyanya yang terpenting, sebuah buku ajar kalkulus. Untuk masanya, kejelasannya sungguh-sungguh mengagumkan dan merupakan buku ajar kalkulus luas yang pertama sejak karya dini dari I'Hospital. Buku itu memberikan banyak kehormatan termasuk pengakuan dari Kaisar Maria Theresa dan Paus Benediktus XIV.

Nama Agnesi menguasai suatu tempat dalam kepustakaan matematika melalui suatu sumbangan kecil Maria yakni pembahasannya tentang kurva yang dikenal sebagai versiera, yang berasal dari bahasa latin vertere yang artinya membalik. Kurva tersebut dikenal sebagai sihir dari Agnesi karena versiera dalam bahasa Italia berarti Iblis betina.

Pada peringatan seratus tahun meninggalnya, kota Milan menghormati Agnesi dengan memberi nama sebuah jalan atas namanya. Sebuah batu pertama di bagian muka gedung Luogo Pio bertuliskan prasasti yang isinya "terpelajar dalam matematika, keagungan Italia dan abadnya".


Johann Carl Friedrich Gauss

Johann Carl Friedrich Gauss (Gauß) (30 April 1777 - 23 Februari 1855) adalah matematikawan, astronom, dan fisikawan Jerman legendaris yang memberikan beragam kontribusi; ia dipandang sebagai salah satu matematikawan terbesar sepanjang masa selain Archimedes dan Isaac Newton.

Dilahirkan di Braunschweig, Jerman, saat umurnya belum genap 3 tahun, ia telah mampu mengoreksi kesalahan daftar gaji tukang batu ayahnya. Menurut sebuah cerita, pada umur 10 tahun, ia membuat gurunya terkagum-kagum dengan memberikan rumus untuk menghitung jumlah suatu deret aritmatika berupa penghitungan deret 1+2+3+...+100. Meski cerita ini hampir sepenuhnya benar, soal yang diberikan gurunya sebenarnya lebih sulit dari itu. [1]

Gauss ialah ilmuwan dalam berbagai bidang: matematika, fisika, dan astronomi. Bidang analisis dan geometri menyumbang banyak sekali sumbangan-sumbangan pikiran Gauss dalam matematika. Kalkulus (termasuk limit) ialah salah satu bidang analisis yang juga menarik perhatiannya.

Gauss meninggal dunia di Göttingen.