Mathematic is my live, my energy

Mathematic is my live, my energy
Mathematic is my live, my energy

Hai.. Selamat datang

02/08/23

GEOMETRI RUANG

Nama Guru          : Tri Nuri Hartini, S.Si, M.Pd

Mata Pelajaran    : Matematika

Kelas                     : XII IPA/IPS

Pertemuan            : 3

Kode KD

3.1 Mendeskripsikan jarak dalam ruang (antar titik, titik ke garis, dan titik ke bidang).

4.1 Menentukan jarak dalam ruang (antar titik, titik ke garis, dan titik ke bidang).

 

Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mampu Menentukan jarak antar titik dalam ruang, serta aktif, toleran dan bekerjasama dalam kelompok.

Materi                   : Jarak Titik ke Titik Pada Bangun Ruang (BAB I. Geometri Ruang)

Metode                  : pendekatan scientifik dengan model Discovery Learning

Strategi                

1. Guru menyampaikan KD dan tujuan pembelajaran

2. Guru menanyakan materi yang telah dipelajari siswa sebelumnya yang berkaitan dengan materi geometri ruang. " Sebutkan macam-macam bangun ruang yang kamu ketahui .... ? " pertemuan ini mengkhususkan pada kubus. 

3. Siswa diminta menggambarkan bangun ruang (Kubus). Beberapa siswa diminta untuk menggambarkan di papan tulis, siswa yang lain menanggapi.

4. Guru menanggapi pekerjaan siswa, menguatkan jawaban siswa, bagaimana cara yang benar menggambar bangun ruang(Kubus ABCD.EFGH)

5. Siswa menyebutkan unsur-unsur pada kubus (Rusuk, Diagonal Bidang, Diagonal Ruang).

6. Diberikan satu contoh kubus ABCD.EFGH dengan rusuk diketahui Siswa berdiskusi menentukan jarak titik A ke titik B (rusuk kubus), jarak titik A ke titik C (Diagonal Bidang), Jarak titik A ke titik G (diagonal ruang).

7. Siswa mendefinisikan konsep jarak dari titik ke titik.

8. Untuk bisa menjawab siswa mengingat kembali tentang rumus Phytagoras pada segita siku-siku.

9. Siswa digiring untuk menemukan rumus diagonal bidang (S akar 2), dan rumus diagonal ruang (S akar 3)

10. Siswa menarik kesimpulan.

    Kesimpulan:

    Untuk dapat menentukan jarak titik ke titik, 

    - gambar bangun runag

    - tarik garis yang menghubungkan dua titik

    - diagonal bidang = S akar 2

    - diagonal ruang = S akar 3

10. Untuk penguatan siswa diminta mengerjakan latihan 3 soal Essay di buku latihan.

Pengembangan Materi    :







  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Matematika sebagai Raja dan sekaligus Pelayan

Ada pendapat terkenal yang memandang matematika sebagai pelayan dan sekaligus raja dari ilmu-ilmu lain. Sebagai pelayan, matematika adalah ilmu dasar yang mendasari dan melayani berbagai ilmu pengetahuan lain. Sejak masa sebelum masehi, misalnya jaman Mesir kuno, cabang tertua dan termudah dari matematika (aritmetika) sudah digunakan untuk membuat piramida, digunakan untuk menentukan waktu turun hujan, dsb.

Sebagai raja, perkembangan matematika tak tergantung pada ilmu-ilmu lain. Banyak cabang matematika yang dulu biasa disebut matematika murni, dikembangkan oleh beberapa matematikawan yang mencintai dan belajar matematika hanya sebagai hoby tanpa memperdulikan fungsi dan manfaatnya untuk ilmu-ilmu lain. Dengan perkembangan teknologi, banyak cabang-cabang matematika murni yang ternyata kemudian hari bisa diterapkan dalam berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir.

MATEMATIKAWAN

Maria Gaetana Agnesi

Maria Gaetana Agnesi (1718-1799) adalah anak tertua dari 21 bersaudara, ia dilahirkan dalam keluarga Italia kaya dan terpelajar dan mempunyai ayah seorang matematikawan. Ia menguasai bahasa latin, bahasa Yunani, bahasa-bahasa Yahudi dan beberapa bahasa lainnya dalam usia 9 tahun. Pada usia 20 tahun ia memulai sebuah karyanya yang terpenting, sebuah buku ajar kalkulus. Untuk masanya, kejelasannya sungguh-sungguh mengagumkan dan merupakan buku ajar kalkulus luas yang pertama sejak karya dini dari I'Hospital. Buku itu memberikan banyak kehormatan termasuk pengakuan dari Kaisar Maria Theresa dan Paus Benediktus XIV.

Nama Agnesi menguasai suatu tempat dalam kepustakaan matematika melalui suatu sumbangan kecil Maria yakni pembahasannya tentang kurva yang dikenal sebagai versiera, yang berasal dari bahasa latin vertere yang artinya membalik. Kurva tersebut dikenal sebagai sihir dari Agnesi karena versiera dalam bahasa Italia berarti Iblis betina.

Pada peringatan seratus tahun meninggalnya, kota Milan menghormati Agnesi dengan memberi nama sebuah jalan atas namanya. Sebuah batu pertama di bagian muka gedung Luogo Pio bertuliskan prasasti yang isinya "terpelajar dalam matematika, keagungan Italia dan abadnya".


Johann Carl Friedrich Gauss

Johann Carl Friedrich Gauss (Gauß) (30 April 1777 - 23 Februari 1855) adalah matematikawan, astronom, dan fisikawan Jerman legendaris yang memberikan beragam kontribusi; ia dipandang sebagai salah satu matematikawan terbesar sepanjang masa selain Archimedes dan Isaac Newton.

Dilahirkan di Braunschweig, Jerman, saat umurnya belum genap 3 tahun, ia telah mampu mengoreksi kesalahan daftar gaji tukang batu ayahnya. Menurut sebuah cerita, pada umur 10 tahun, ia membuat gurunya terkagum-kagum dengan memberikan rumus untuk menghitung jumlah suatu deret aritmatika berupa penghitungan deret 1+2+3+...+100. Meski cerita ini hampir sepenuhnya benar, soal yang diberikan gurunya sebenarnya lebih sulit dari itu. [1]

Gauss ialah ilmuwan dalam berbagai bidang: matematika, fisika, dan astronomi. Bidang analisis dan geometri menyumbang banyak sekali sumbangan-sumbangan pikiran Gauss dalam matematika. Kalkulus (termasuk limit) ialah salah satu bidang analisis yang juga menarik perhatiannya.

Gauss meninggal dunia di Göttingen.